Skip ke Konten

Yayasan atau PT: Mana yang Lebih Tepat untuk Memulai Bisnis Pendidikan?

Bisnis dibidang pendidikan terus berkembang seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat akan akses pendidikan yang berkualitas. Namun, ketika seseorang ingin memulai usaha dibidang ini, pertanyaan hukum yang sering muncul adalah: apakah lebih baik mendirikan yayasan atau PT (Perseroan Terbatas)?

Keduanya adalah bentuk badan hukum yang sah di Indonesia, namun memiliki karakteristik, tujuan, serta implikasi hukum dan pajak yang sangat berbeda. Keputusan ini tidak bisa dianggap sepele, karena akan memengaruhi struktur organisasi, cara mencari pendanaan, kepemilikan aset, hingga pengelolaan keuntungan. Artikel ini akan membahas kelebihan dan kekurangan masing-masing bentuk badan hukum, serta memberikan panduan mana yang lebih tepat untuk bisnis pendidikan Anda.


1. Memahami Perbedaan Yayasan dan PT

·         Yayasan

Yayasan adalah badan hukum yang didirikan untuk tujuan sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Dalam konteks pendidikan, yayasan umumnya digunakan untuk mendirikan sekolah, universitas, atau lembaga pelatihan non-profit. Ciri utama yayasan adalah tidak boleh membagikan keuntungan kepada pendiri, pengurus, atau pihak terkait.

·         PT (Perseroan Terbatas)

PT adalah badan hukum yang digunakan untuk kegiatan usaha yang bersifat komersial. Pemilik saham berhak atas pembagian keuntungan (dividen), dan perusahaan dijalankan dengan tujuan memperoleh laba. PT dapat dimiliki oleh perseorangan maupun badan hukum lain, dan lebih fleksibel dalam hal kegiatan usaha dan investasi.


2. Pertimbangan Tujuan dan Orientasi

Pilihan antara yayasan dan PT sangat tergantung pada niat awal dan model bisnis pendidikan yang ingin Anda bangun:

·         Jika Anda berniat membantu masyarakat melalui pendidikan tanpa mengutamakan keuntungan, misalnya membuat sekolah gratis atau lembaga sosial pendidikan, maka yayasan adalah pilihan yang tepat.

·         Namun jika Anda ingin memiliki bisnis komersial dibidang pendidikan, sebaiknya anda mendirikan lembaga yang lebih tersegmentasi seperti bimbingan belajar, kursus keahlian, atau sekolah internasional berbayar, maka PT bisa jadi bentuk badan hukum yang sesuai.


3. Pajak dan Transparansi

Dari sisi perpajakan, kedua badan hukum ini memiliki implikasi yang berbeda:

 

·         Yayasan mendapatkan keringanan pajak jika terbukti benar-benar menjalankan kegiatan sosial atau pendidikan tanpa motif komersial. Namun, jika yayasan menjalankan unit usaha (seperti sekolah berbayar atau bimbingan belajar), maka unit usaha tersebut tetap dikenakan pajak sebagaimana layaknya entitas bisnis.

·         PT dikenakan pajak penghasilan (PPh Badan), namun struktur keuangan lebih fleksibel dan bisa mengatur strategi pajak berdasarkan skema bisnis yang berjalan.


4. Fleksibilitas dan Pendanaan

PT menawarkan fleksibilitas lebih besar dalam hal pendanaan. Anda bisa mendapatkan investor, menjual saham, atau mengakses pinjaman dengan lebih mudah. Ini sangat penting jika Anda ingin mengembangkan bisnis pendidikan Anda ke skala yang lebih besar.

Sebaliknya, yayasan tidak boleh menerima investasi dengan imbal hasil keuntungan, karena semua dana yang masuk harus digunakan untuk menjalankan misi sosial. Ini menjadi kendala jika Anda membutuhkan modal besar untuk ekspansi.


5. Kombinasi: Yayasan dan PT Bersamaan

Menariknya, banyak lembaga pendidikan di Indonesia menggunakan model kombinasi antara yayasan dan PT. Misalnya:

·         Yayasan mendirikan sekolah atau universitas.

·         Operasional dan bisnis (misalnya kantin, toko buku, bimbingan belajar) dikelola oleh PT yang terafiliasi.

Model ini memungkinkan misi sosial dan efisiensi bisnis berjalan berdampingan, namun harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak melanggar hukum. Transaksi antar yayasan dan PT harus dilakukan secara wajar dan transparan.

 

Jadi, apakah sebaiknya memilih yayasan atau PT untuk bisnis pendidikan?

Pilih yayasan jika misi utama Anda adalah sosial, nirlaba, dan ingin berkontribusi secara filantropis dibidang pendidikan. Pilih PT jika Anda memiliki visi komersial, ingin memperoleh keuntungan, menarik investor, dan memiliki hak kepemilikan penuh atas usaha yang Anda bangun.

Bagi sebagian besar pengusaha yang ingin menciptakan model bisnis pendidikan yang berkelanjutan dan berkembang, mendirikan PT adalah langkah yang lebih realistis. Namun, tetap bisa menggabungkannya dengan pendekatan sosial melalui program CSR atau kemitraan dengan yayasan.